LUWU UTARA - Hari Jumat yang seharusnya diselimuti keheningan dan khusyuk, berubah menjadi momen tragis bagi Desa Pararra, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. Pada pukul 13.30 Wita, ketenangan terguncang oleh kabar duka saat Kepala Desa Pararra, Nirwan, dinyatakan meninggal dunia.
Kronologi peristiwa yang mengguncang dimulai dengan ketidakhadiran Nirwan dalam Sholat Jumat. Anaknya, .Azah, yang cemas akan keberadaan sang ayah, melakukan pencarian di kebun miliknya di Dusun Sangkale, Desa Pararra. Di sana, Nirwan ditemukan terbaring di pondok kebun dengan wajah menghitam dan tubuh berdarah. Anaknya segera meminta pertolongan kepada warga.
Baca juga:
Catatan Akhir Tahun KPK Menyongsong 2022
|
Bersama warga, anak Nirwan kembali ke kebun pada pukul 13.00 Wita untuk memberikan pertolongan, namun nyawa Nirwan sudah tidak tertolong. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Hikmah di Masamba untuk dilakukan visum. Sementara keluarga dan warga Desa Pararra masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab pasti kematian Nirwan.
Pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah investigasi menyeluruh. Meskipun penyebab kematian masih menjadi misteri, koordinasi dengan RS Hikmah Masamba, pemrosesan tempat kejadian perkara, serta penggalangan informasi dari keluarga dan masyarakat Desa Pararra telah dilakukan.
Sebelum hasil visum keluar, spekulasi tentang penyebab kematian Kepala Desa Pararra tersebar luas. Ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, termasuk luka terbuka dan lebam di lengan serta perubahan warna wajah menjadi kebiruan.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Muhammad Husni Ramli, melalui Kasat Reskrim Polres Luwu Utara, AKP Muhammad Althof. menegaskan komitmennya dalam mengungkap kejadian ini.
"Semoga hasil investigasi yang sedang kami lakukan dapat membawa kejelasan dan keadilan bagi semua pihak. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar. Kami turut prihatin atas kejadian ini, " ujar AKP Muh Althof.